Ambuang Kapua, 25 November 2019
Dalam pandangan Ramal Saleh, hasil pertanian dan komoditi daerah masih dijual dengan nilai yang rendah. Ini karena minimnya pengolahan. Contohnya komoditi karet, dimana sejak dulu ekspor Sumbar masih berbentuk bahan mentah. Inilah yang harus didorong ke depan untuk memproduksi turunan nya di daerah ini, mungkin menjadi produk ban, sarung tangan plastik atau sepatu karet, sehingga memiliki nilai tambah.
Ini yang membuat Kadin Sumbar Bapak H. Ramal Saleh melakukan kunjungan ke beberapa Nagari di Padang Pariaman, Salah satunya adalah nagari ambuang kapua sungai sariak, beliau dengan beberapa wali nagari berkoordinasi dan berkonsultasi bagaimana cara meningkatkan perekonomian masyarakat di nagari melalui hasil bumi, salah satunya memanfaatkan penggunaan dana desa yang bisa diprioritaskan peningkatan ekonomi masyarakat dengan penyertaan modal BUMNag yang bisa di bentuk di seluruh nagari di padang pariaman.
Begitu juga di bidang pariwisata, dimana destinasi wisata Sumbar sedang menggeliat seperti di Pessel, Padang dan Pariaman selain Kota Bukittinggi. Namun secara kesejahteraan masyarakat belum berpengaruh signifikan. Salah satu contohnya, yang banyak dijual di setiap destinasi itu hanyalah mie instan, makanan ringan dalam kemasan dan air mineral. Pertanyaannya, mana hasil home industri, mana hasil karya penduduk lokal atau mana cindera mata khas daerah kita. "Inilah keprihatinan kita dan ke depan harus menjadi target kebangkitan ekonomi Sumatera Barat," kata Ramal Saleh, yang juga Ketua Apersi Sumbar, asosiasi pengembangan perumahan.
tamrin |
---|
06 Desember 2019 22:28:38 mantap.. semoga semakin jaya |